Ekonomi


 PT TPL Raih Gold dan Silver 2012
HD– Doloksanggul.

Lokasi Konsesi PT TPL
PT Toba Pulp Lestari (TPL) meraih penghargaan tertinggi dari pemerintah tahun 2012, pada bidang program partisipasi penciptaan lapangan kerja baru.
Hal itu dikatakan Media Relation PT Toba Pulp Lestari Tbk, Lambertus Siregar dalam siaran persnya, Selasa (9/10).

Selain meraih Gols, PT TPL juga meraih Silver, dan terbaik 3 untuk GKPM (Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) Awards 2012 dari Pemerintah.

“Silver untuk bidang Program Penciptaaan Akses Terhadap Air Bersih, serta Terbaik 3 sebagai pelaku tingkat lapangan atas nama Risdo Sahala Girsang,” kata Lambertus Siregar.

Direktur PT Toba Pulp Lestari Tbk Juanda Panjaitan SE dan Manajer CSR (coprporate social responcibility) Ir Jasmin Parhusip, langsung menerima penghargaan itu dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, HR Agung Laksono di Jakarta, 28 September 2012 lalu.

Dalam sambutannya Agung Laksono menyampaikan, pemerintah sangat mendukung dan menghargai setiap prakarsa dan inovasi yang dijalankan, serta dikembangkan oleh semua pihak, baik dunia usaha, lembaga swadaya dan organsiasi masyarakat.

“Terlebih-lebih prakarsa masyarakat di tingkat akar rumput, seperti kelompok-kelompok dalam PNPM, yang selalu bersemangat membangun dari mereka sendiri dengan slogan “Bangkit Bersama Untuk Mandiri”, kata Agung Laksono.

Disemangati oleh visi MDGs (Millennium Development Goals) TobaPulp  berpartispasi, dalam membangun kelompok dan keluarga yang mandiri melalui program pemberdayaan ekonomi kerakyatan seperti  program pertanian terpadu (IFS – integrated farming sistem), peternakan, perikanan, pertanian, peningkatan infrastruktur, pendidikan, kerohanian, lingkungan hidup dan kepedulian pada sosial budaya di sekitar area kerja Perusahaan.

Di bidang Program Partisipasi Penciptaan Lapangan Kerja Baru, TobaPulp melaksanakan program peternakan Sapi Bali dan Babi Landrace untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Guna mendukung terciptanya lapangan kerja melalui pembukaan lapangan kerja baru, Toba Pulp melalui IFS memberdayakan masyarakat melalui kegiatan ekonomi berdasarkan kearifan local, dengan mengembangkan peternakan Sapi Bali dan Babi Landrace di Kecamatan Porsea, Kabupaten Tobasa,” kata Labertus.

Dia mengatakan, Sapi Bali sangat mudah menyesuaikan diri dengan iklim cuaca apapun, cepat berkembang biak, mudah dipasarkan, dagingnya enak dikonsumsi, dan mudah dipelihara, sehingga secara ekonomi memberikan nilai tambah dan cepat perputaran keuangannya.

“Demikian juga Babi Landrace, memiliki kemampuan melahirkan yang cukup cepat, sehingga bisa cepat dijual dan mendatangkan penghasilan. Kegiatan ini dilakukan kepada 50 KK, yang diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan anggota masyarakat lainnya dan penerima manfaat,” katanya.

Dia mengatakan, penerima manfaat diberi pelatihan dan pendampingan sampai bisa mandiri. Agar semua masyarakat mendapat manfaat maka digunakan sistem bergulir (revolving fund).

Dengan kegiatan peternakan ini, terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp600.000 atau mengalami kenaikan 110% dari pendapatan sebelumnya.

Di bidang penciptaan akses kepada air bersih, Perusahaan penghasil pulp ini mengadakan pipanisasi dan distribusi air bersih. TobaPulp turut mendukung pencapaian pemerintah dalam program MDGs, khususnya program pelestarian lingkungan.

Melalui pengadaan pipanisasi air minum, warga dusun Nagahulambu dan Hutatonga di Kabupaten Simalungun, tidak lagi memanggul air dari sungai yang jauhnya sekitar 3 Km dari perkampungan.
Sebelum pipanisasi, kata dia, untuk kebutuhan MCK (mandi-cuci-kakus) masyarakat harus pergi ke sungai. Masyarakat sangat kesulitan dalam pengadaan air minum, khususnya untuk anak-anak sekolah.(
MB/ck-10)


Sebanyak Rp 220 Milyar DPK Di Bank Sumut Cabang Doloksanggul
HD-Doloksanggul
            Bank Sumut Cabang Doloksanggul, menjadi sebuah bank yang dipercayai masyarakat Humbahas, hal itu dapat dilihat dari Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 220 milyar, hingga dengan triwulan III terhitung bulan september 2011, hal itu dikatakan Kepala Bank Sumut Cabang Doloksanggul, Muarasuddin Silitonga  ke wartawan Kamis lalu, bertempat  ruang kerjanya.   
            “ Mungkin itu bentuk kepercayaan masyarakat Humbahas terhadap pelayanan Bank Sumut yang mengutamakan kerja profesional dan proforsonal, bila dilihat dari DPK yang ada saat ini, kedepan akan lebih kita tingkatkan agar lebih besar, melalui kemudahan dan kemudahan yang kita laksanakan, tanpa mengesampingkan aturan dan norma norma yang sudah ditentukan”, Tegasnya.
            “Dari jumlah DPK yang ada saat ini, hinga dengan bulan ini, hampir seluruhnya sudah terserap lebih kurang 80 persen , itu bagian sistim yang sudah ditentukan, karena sumber dana ini merupakan sumber dana yang terpenting dalam kegiatan operasi bank Sumut untuk melakukan kegiatan operasi dan mampu membangun operasinya dari sumber dana bank yang bersumber dari masyarakat”  , ujarnya.
            “ Sumber dana dari masyarakat itu, merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank sumut, dan mudah serta tersedia banyak di masyarakat , maka untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, Bank sumut menawarkan berbagai jenis simpanan. Harapan dari jenis simpanan ini, supaya nasabah mempunyai banyak pilihan sesuai dengan keinginan, misalnya simpanan giro, (demaind deposit), Simpanan Tabungan (seving devosit) dan simpanan devosito (fine devosit).”, terangnya.
            “ Untuk penyerapan dana DPK ini, kita berikan pinjaman kepada masyarakat , yang paling menarik adalah pemberian KUR ,yang diberikan kepada masyarakat pengusaha berskala kecil maupun berskala rendah, melalui pemberian kredit makro dan mikro, kalau uang ini berasal dari masyarakat , bank sumut konsisten mengembalikannya kepada masyarakat”, ujarnya menaghiri, tanpa merinci berapa persen untuk penyerapan pemberian KUR.
            Kepercayaaan nasabah kepada Bank Sumut, dapat dilihat dari pelayanan yang di berikan , melakukan pelayanan sesuai denga  SOP asalkan jangan melanggar “rambu-rambu”, agar kepercayaan masyarakat kepada Bank Sumut supaya lebih mantap.(one)



 MASTER PLAN PERTANIAN HUMBANG HASUNDUTAN TIDAK BERPIHAK KEPADA PETANI
Penyusunan Master Plan pertanian seharusnya memberikan kontribusi yang jelas kepada masyarakat petani secara khusus dan juga memberikan efek ganda (multiplier effeck) , yang secara langsung memiliki keterkaitan yang merekat yang mengandung input-output antar industri,komsumsi dan investasi. Sehingga hasilnya untuk sektor pertanian layak dijadikan sebagai landasan prekonomian daerah untuk mewujudkan masyarakat Humbahas Mandiri dan sejahtra (HUTAMAS).
Berangkat dari visi misi Kabupaten Humbang Hasundutan adalah mewujudkan kabupaten Humbang Hasundutan mandiri dan sejahtra, tentunya sektor pertanian punya peran penting untuk menjawab apa yang terkandung dalam HUTAMAS tersebut. Bila dilihat dari gambaran geografis , Kabupaten Humbang Hasundutan berada pada ketinggian antara 330-2.075 meter diatas permukaan laut persis berada dibagian tengah wilayah prov Sumut.
Dilihat dari segi wilayah, kabupaten Humbang Hasundutan diuntungkan dengan luas wilayah seluas 251.765,93 Are dengan perincaian luas daratan seluas 250.271,02 hektar dan kepemilikan peraiarn danau toba seluas 1.494,91 hektar. Dengan 10 kecamatan 153 desa dan 1 kelurahan jumlah penduduk 171.678 jiwa (tahun 2010) dengan perincian kecamatan Parlilitan 17.307 jiwa,Pollung 17.597, Baktiraja 7.419,Paranginan 12.456,Lintongnihuta 29.050 jiwa, Doloksanggul 43.308,Sijamapolang 5.114,Onanganjang 9.854,Pakkat 23.001 dan kecamatan Tarabintang 7.173 jiwa.   
Master plan dengan pembangunan pertanian kabupaten Humbahas tidak terpisahkan, sebab tujuan utama pembanguna pertanian itu sendiri adalah mewujudkan masyarakat sejahtra yang dilandasi oleh pemerintah yang jujur dan bertanggung jawab ,kwalitas hidup masyarkat lebih meningkat apabila pemerintah memeberikan pelayanan kepada masyarkat yang berkualitas pula.secara kuantitatif tingkat perkembangan pertanian kabupaten Humbang hasundutan hingga saat ini masih jauh dari konteks multifungsi disebabkan pembangunan pertanian belum mencapai kesejahtran masyarakat secara adil dan merata, baik itu dari kelestarian lingkungan,keaneka ragaman hayati dan investasi publik masih rendah bila diukur secara kuantitatif.
 Peyusunan master plan seharusnya menjamin masa depan pembangunan pertanian Humbang Hasundutan karena melalui master paln tujuan pembangunan itu jelas terperinci, baik itu identifikasi potensi dan permasalahanbaik internal maupun eksternal,namun yang kita lihat saat ini, tata ruang pembangunan pertanian dan arah fungsi lahan masih belum didapati secara jelas. Masyarakat Humbahas sepertinya acun pembangunn jangka panjang pertanian tidak berfihak kepada masyarakat karena belum terarah ,teratur dan terukur dan pengembangan komuditas unggulan sepertinya tidak ada usaha pengembangannya, sepertihalnya kopi dan kemenyan.
Bila dilihat dari indentifikasi pendukung pengembangan pertanian, seharusnya melihat aspek fisik kawasn,sosial ekonomi yang disesuaikan dengan perencanaan yang matang agar dapat berkompetisi dengan produksi pertanian daerah lainnya.contoh kasus , pengadan bibit jagung yang tidak punya perencanaan yang jelas dengan menelan bana APBD kuarang lebih 800 juta dalam pengadaan bibit tersebut tidak ada faktor pen dudkung seperti halnya pengolahan lahan tidur dengan penyedian tractor dengan disubsidi pemerintah.
Masyarakat Humbang Hasundutan saat ini yang kurang lebih 96 persenya hidup dari sektor pertanian, memerlukan eksen yang cepat dn reaktif yakni menjadikan pertanian penggerak utama pembangunan,pembangunan pertanian terselennggara dan berpihak kepada petani,menciptakan agribisnis eksport,memberikan peyuluahan kepada petani dengan mengadakan modernisasi pertanian yang berteknologi ramah lingkungan,memberikan harga yang jelas dan pemasaran yang jelas, serta memberikan kemudhan dalam mendaptkn permodalan darui pemerintah berupa kredit lunak.
Yang menjadi pertayaan, apakah pemerintah kabupaten Humbang Hasundutan mampu membangun pertanian dengan memikirkan pembangunan infrastruktur,penguiatn kelembagaan petani,penyuluhan agrobisnis,pembiyaan pertanian dan pemasarn pefrtanian?????,apakah master plan pertanian humbang hasundutan mampu menjawab semua keinginan masyarakat Humbahas saat ini?.apakah penyusuanan master plan nantinya akan disesuaikan dengan penyusunan DIPA kabupaten maka untuk itu, diperlukan komunikasi antar stokholder  dan berbagai fihak yang berkjepentingan untuk membangun pertanian.
Hingga saat ini, untuk sektor pertanian Kabupaten Humbang Hasunduatan, petani dalam mengunakan bibit unggul masih rendah, karena sangat terbatsnya kemampuan petani dalam teknik budi daya , sehingga sanagt sulit untuk mendapatkan produk yang bermutu sesuai dengan permintaan pasar. Demikian jugahlnya , untuk sasaran produksi yang masih tinggi dan tidak seban ding dengan nilai jual yang sangat fluaktif,terbatasnya tenaga untuk mengolah lahan dikarenakan pengolahan tractor pemerintah yang tidak jelas dan birokrasinya dianggap rumit dan bertele tele dan rendahnya SDM apartur baik kwantitas maupun kwalitas tenaga penyuluhan.
Maka sudah saatnya pemerintah harus membuka diri dengan membuat promosi melalui berbagai media seperti halnya HUTAMASDREAM.BLOGSPOT.COM, untuk memmberikan gambaran analisis pengembangan wilayah ke dunia luar melalui dunia maya guna menarik investor melirik kabupaten Humbahas untuk investasi. Untuk itu,pemerintah harus jelas dan terperinci menyajikan analisis komuditas unggulan,analisis kesesuaian lahan,kondisi sistim agrobisnis,analisis kebijakan pemerintah pusat dan daerah dan memb erikan gambaran kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman yang mungkin timbul dikabupaten Humbahas. (car-ONE/PERS)

Agrobisnis Kopi Humbahas Belum DidukungSDMPetani
 Hutamas Dream -Doloksanggul
             Pembangunan pertanian kabupatenHumbahas bertujuan mewujudkan masyarakat sejahtra yang dilandasi oleh pemerintah yang jujur adil dan bertanggung jawab sesuai dengan visi misi kabupaten Humbahas mewujudkan masyarakat yang madiri dan sejahtra (HutaMas) , kata  Kadis Pertanian Humbahas melalui Kabid Perkebunan Kabupaten Humbang Hasundutan, Ir R   Lumbantoruan kepada HD Selasa (12/10) di ruang kerjanya.
                Katanya, disektor pertanian dengan komoditi unggulan seperti kopi dan kemenyan , jelas memilki kontribusi langsung, berupa keterkaitan ourput –imput antar industri ,komsumsi dan
investasi  maka jelas pembangunan pertanian dimulai dari pedesaan supaya tidak terjadi  Ketimpangan sosial ekonomi baik dilihat dari struktural maupun spasial  dan dengan sendirinya pengangguran aan bisa semakin ditekan.
                Kendala yang dihadapi saat ini, jelas Rajin, permasalahan kwantitas produck disebabkan masih lemahnya teknis budi daya sesuai dengan anjuran pertanian, yakni jarak tanam belum memenuhi yang seharusnya yang normal untuk jarak tanam 2,5 x 2,5 meter. Demikian jugahalnya
pengunaan bibit oleh petani masih tergolong asal jadi serta pemeliharaan yang kurang optimal , baik itu dalam pemupukan ,pembuahan dan weeding, terangnya.
                Sedangkan permasalahan yang kedua, masalah kwalitas produck kopi  pada teknis pasca panen sangatlah berpengaruh, disebabkan pada pasca pemenenan biji tidak sesuai dengan kriteria buah yang kan dipanen, demikian jugahalnya pada saat proses pencucian ,penjemuran   dan pengupasan kulit masih belum maksimal sebab akan berpengarh terhadap kadar air kopi sehingga tidak memenuhi kwalitas kopi eksport denngan kadar air 12 persen,tandasnya.
                “Apabila hal tersebut,  dapat diterapkan oleh para petani, maka produksi kopi yang akan dihasilkan lahan perhektarnya akan meningkat dengan capaian produksi 1,1 sampai 1,5 ton perhektanya. Maka sudah jelas , akan menjamin bahwa produksi kopi kabupaten Humbanng Haundutan akan tetap menjadi kopi kwalitas internasional dengan harga cenderung akan meningkat bila dibandingkan dengan harga saat ini kisaran Rp 25 ribu per kilogramnya”,tukasnya.
                Sasaran jangka menengah untuk pengembangan kopi, Inventaris areal perkebunan  opi,meningkatkan produksi dan produktivitas, penguasaan teknologi panen dan pasca panen, meningkatkan mutu kopi olahan dan kemasan, meningkatnya investasi di bidang usaha tani dan
industri meningkatnya eksport, strategi disersifikasi produk olahan, penelitian kopi dan eksport, serta penguasaan teknologi dan pengolahan.
            Maka aksi yang harus kita lakukan adalah, meningkatkan mutu biji kopi, denngan mendorong pembangunan unit pengering, pengupas dan sortasi di sentra –sentra produksi, meningkatkan kemitraan antara petani dengan industri kopi olahan serta meningkatkan mutu
kopi olahan , dengan pemberian modal dan perbaikan infrastruktur ke sentra sentra produksi.
            Sedangkan untuk periodisasi perbaikan teknologi dan efisieensi, peningkatan kwalitas hasil serta meningkatkan peran serta penelitian dan pengembangan, maka dengan itu perlu peningkatan SDM dengan melakukan menegemen budidaya mutu , peningkatan pengusaan teknologi pengolahan, peningkatan kelembagaan petani dan penguatan prekonomian  masyarakat.
            Kedepan, , pemerintah tetap melakukan peningkatan kemampuan jaringan pemasaran dan market intlegence dengan tetap menjaga mutu kopi olahan, dengan konsisten melakukan promosi ekspor dan fasilitas perdagangan,ujarnya mengahiri.(CarOne)